03 Juli 2009

Enam hal penting dalam mengatur keuangan


Hampir semua orang, khususnya ibu rumah tangga merasa kesulitan mengatur keuangan. Apalagi jika sumbernya hanya pas untuk kebutuhan rutin bulanan. Mumpung masih awal bulan, tak ada salahnya jika anda menata kembali cara mengatur uang agar bisa meningkatkan kualitas hidup. Enam hal penting yang dimaksud adalah :


  1. Lakukan perencanaan keuangan. Buat pos-pos penting dalam amplop yang diberi nama seperti belanja harian, belanja bulanan, kontrak rumah, transpor, uang sekolah, serta keperluan rumah yang mencakup listrik, telepon dan air PAM. Tak perlu melakukan penghematan secara drastis. Yang penting anda harus disiplin dan mematuhi anggaran yang telah dibuat. Seperti halnya berdiet, jika sedikit saja melanggar kesepakatan maka pengeluaran akan tetap "gendut".

  2. Mulailah menabung di awal gajian. Anggaplah menabung sebagai bagian dari setoran rutin yang harus dilakukan. Jika belum sanggup, jangan terlalu memaksa diri menabung dalam jumlah yang besar, cukup 10 persen dari gaji.

  3. Biasakan juga memasukkan uang sisa belanja harian ke dalam celengan tanah liat atau kaleng yang tidak bisa dibuka sesuka hati. Jika celengan sudah terasa berat, pindahkan uang tersebut ke dalam rekening bank tanpa kartu ATM sehingga tidak bisa diambil sesuka hati anda.

  4. Saat tabungan sudah mencapai jumlah tertentu, tak ada salahnya jika anda menginvestasikan dalam bentuk saham, unit link, atau managed fund. Pilih produk gabungan investasi dan asuransi, sehingga jika terjadi sesuatu pada anda ada asuransi yang menanggungnya. Namun jika kantor sudah menanggung biaya kesehatan, tak ada salahnya jika anda berinvestasi dalam bentuk yang lain. Tapi yang pasti harus bisa memberikan benefit bagi anda.

  5. Simpan kartu kredit di bagian yang paling tersembunyi di dompet. Walaupun keberadaan kartu ini sering menggoda kebiasaan anda berbelanja, kartu ini tetap berguna di saat-saat darurat seperti ketika harus ke rumah sakit di saat malam buta sementara tidak ada mesin ATM di sekitarnya.

  6. Mulailah berpikir untuk menyiapkan dana pensiun yang akan berguna di kemudian hari.

Jika dirasa perlu, ada perencana keuangan di beberapa bank atau lembaga keuangan lainnya yang bisa membantu anda.


Sumber : Harian Kompas

0 komentar: