29 Juni 2009

Mengompol pada anak

"Mengompol bukanlah masalah kesehatan, psikologi atau problem emosi anak, " kata Dr. Mark Feldman dari Canadian Pediatric Society. " Mengompol akan menjadi sebuah problem jika orangtua dan anak membiarkan masalah itu dan tak berusaha mengatasinya." Feldman mengatakan, 10-15 % anak usia 5-6 tahun dan 6-8 % anak usia 7-8 tahun masih mengompol. Di usia yang disebut itu, kecenderungan mengompol anak masih dipandang alamiah.

Agar anak bisa mengatasi masalah mengompol mereka, orangtua dianjurkan untuk mengajari anak beberapa hal sebelum tidur. Pertama, memberi tahu pada anak untuk membiasakan bangun pada malam hari bila terasa ingin pipis. Untuk itu, kamar mandi harus bisa dengan mudah diakses anak.

Kedua, menjauhkan minuman dari jangkauan anak sebelum berangkat tidur. Ketiga, melatih anak agar buang air kecil sebelum tidur. Keempat, hentikan kebiasaan memakai popok dan menggantinya dengan celana panjang. Yang juga tak kalah penting adalah membiasakan meminta anak untuk membersihkan sendiri sprei yang basah karena mengompol. Yang terakhir, dan ini yang terpenting, adalah melatih anak untuk memiliki kepercayaan diri agar bisa mengatasi masalah mengompolnya.

Mengompol akan jadi masalah, kata Feldman, jika terjadi pada anak usia antara 8-10 tahun. Anak yang masih mengompol pada usia ini biasanya mengalami problem psikologi dan ketakpercayaan diri. "Penentraman hati, dorongan positif, dan tindakan untuk tidak meledek atau menghina, juga tak menerapkan hukuman, sangat diperlukan dari orangtua dan lingkungan sekitar anak," kata Feldman.

Sumber:berita kesehatan, majalah Anakku

0 komentar: