29 Juni 2009

Pentingnya Madu


Penelitian di Puslitbang Gizi Bogor menemukan, anak yang mengkonsumsi madu setiap hari lebih jarang terserang demam dan pilek, meningkat nafsu makannya, porsi dan bertambah frekuensi makannya, sehingga konsumsi energi dan protein juga meningkat. Ini berarti, daya tahan tubuh si kecil akan meningkat pula.

Manfaat kesehatan pemberian madu yang tampak dalam penelitian tersebut, antara lain, disebabkan madu merupakan makanan yang mengandung aneka zat gizi, seperti: karbohidrat, asam amino, vitamin (B,C dan E), mineral (zat besi, kalium, natrium dan lainnya); dan karena mengandung senyawa yang bersifat membunuh bakteri.

Secara medis, tidak dianjurkan untuk memberi madu pada bayi berusia kurang dari satu tahun, karena madu bisa mengandung spora bakteria Clostridium botulinum. Bakteri ini memproduksi zat beracun yang bisa menyebabkan penyakit botulisme pada bayi. Penyakit ini sangat serius, meski kejadiannya jarang.

Penyakit jenis keracunan makanan ini akan mengganggu sistem persarafan bayi dan bisa memberi akibat fatal. Pada bayi, bakteria baik di saluran cerna belum selengkap orang dewasa. Padahal, bakteria baik ini bisa mengatasi spora botulisme dan mencegahnya berkembang biak. Sehingga, secara otomatis tidak akan terjadi pembentukan zat beracun yang berbahaya tersebut. Berikut gejala botulisme :
  • terjadi kelumpuhan otot
  • bayi tidak bisa buang air besar (atau justru diare, mual, muntah)
  • lengan, kaki dan lehernya lunglai
  • menangis lemah (akibat kelemahan otot)
  • tidak kuat menyusu
  • lesu

sumber: Parenting indonesia, Baby's first food booklet by Nestle

info tentang bakteri clostridium botulinum,bisa dibaca di :

http://www.cdc.gov/NCIDOD/DBMD/diseaseinfo/botulism_g.htm

http://www.cfsan.fda.gov/~mow/chap2.html

0 komentar: